Tag

, ,


Gelombang cahaya/Cahaya Tampak

Warna pelagi berasal dari cahaya tampak matahari, cahaya tampak  dari nyala lilin, atau cahaya dari kompor gas yang sedang menyala. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik dalam perambatannya tanpa medium. Cahaya tampak bersifat gelombang transversal. Gelombang transversal dalam perambatannya tegak lurus arah getar.

Sifat-sifat Gelombang Cahaya, dapat  mengalami :

  1. Deviasi (Penyimpangan)
  2. Disversi (Peruraian)
  3. Refleksi (Pemantulan)
  4. Refraksi (Pembiasan)
  5. Difraksi (Pembelokan)
  6. Interferensi (Penjumlahan)
  7. Polarisasi (Pengutuban)

Sudut deviasi adalah sudut penyimpangan yang dibentuk oleh perpanjangan berkas sinar datang dan berkas sinar yang keluar dari prisma

SUDUT DEVIASI (d)

Besar sudut deviasi d sesuai gambar

d  = 180° –   QSP

= 180° – {180° – (i1 – r1)

– (r2– i2)}

= (i1 + r2) – (r1 + i2)

Di atas telah didapatkan bahwa b = r1 + i2, sehingga :

Sudut deviasi minimum adalah sudut deviasi yang nilainya paling kecil

Syarat terjadinya jika :

i1 = r2 dan i2 = r1

SUDUT DEVIASI MINIMUM

Jadi, ada suatu keadaan di mana deviasi mencapai

nilai terkecil yakni pada saat i1= r2

sehingga persamaan sudut

pembias berubah dari,

b = r1 + i2

Menjadi

Atau r1 = ½ b

Persamaan deviasi juga berubah menjadi persamaan deviasi

minimum (d).

Dari persamaan,

D = (i1 + r2) – b
i1 = r2

kita dapatkan                   atau

Yang baru saja kita dapatkan pada deviasi minimum ini ke

dalam hukum Snellius, maka akan kita dapatkan persamaan baru,

yakni:

n1 sin i1 = n2 sin r1  atau

Hukum Snellius pada prisma saat deviasi minimum

untuk b > 150

Bila sudut pembias relatif kecil, yakni di bawah

15°,maka sudut deviasi menjadi sangat kecil (d)

sehingga nilai sin a = a . Akibatnya persamaan Hukum

Snellius di atas berubah dari,

menjadi:

Atau     b = d + b sehingga

Persamaan deviasi minimum prisma

Untuk b=150

Sebuah prisma mempunyai sudut pembias 60° terbuat dari kaca yang indeks biasnya 1,50. Seberkas sinar datang pada salah satu bidang sisi prisma dengan sudut datang 30°. Berapakah besar sudut deviasinya?

Penyelesaian:

Diketahui : i1 = 30°
b = 60°
np = n2 = 1,50

Ditanya : D = ?

Jawab:

Tentukan terlebih dahulu sudut bias pada bidang batas pertama r1 menggunakan hukum Snellius,  n1 sin i1 = n2 sin r1 atau sin r1 = sin i1

= sin 30° x 1/1,50

= 0,5 x 1/1,50 = 0,33

dengan kalkulator kita dapat besar r1 = inv sin 0,33      = 19,2°. Langkah berikutnya kita cari besar i2 dengan menggunakan persamaan sudut pembias prisma,

b = r1 + i2

60° = 19,2° + i2

i2 = 40.8°

Selanjutnya kita cari besar r2. Kembali kita gunakan

hukum Snellius,

n2 sin i2 = n1 sin r2

sin r2  = sin i2 n2/n1

= sin 40,8° x 1,5/1

= 0,65 x 1,5 = 0,975 didapat besar r2 = 77,16°. Sekarang baru dapat ditentukan besar sudut deviasi,

yakni, D = (i1 + r2) – b

= (30° + 77,16) – 60°
= 47,16°   Jadi sudut deviasi sinar adalah 47,16°.